Selasa, 11 Mei 2010

Bismillah, Mulai Melepas Belenggu (lagi)

Payah sekali akhir-akhir ini. Bukan bermaksud mengeluh. Hanya saja saya benar-benar merasa payah. Hari-hari seolah berlalu begitu saja. Tak ada bekas yang berarti. Hampa. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi saya akhir-akhir ini.

Asal tahu saja. Semester ini saya ambil cuti. Maksudnya sih untuk menyegarkan kembali jiwa yang jenuh. Masalah berat datang mengguncang saja penghujung tahun lalu. Dan saya mau rehat! Istirahat serta mengumpulkan amunisi.

Namun makin ke arah sini, saya merasa bosan dengan keluangan waktu yang menggerogoti sistem kerja harian. Saya sudah berniat dari dulu. Saya bukan orang yang dilahirkan untuk melakukan hal biasa. Akan tetapi, apa yang saya lakukan beberapa pekan terakhir ini betul-betul membuat saya tertampar. Apanya yang mau jadi orang luar biasa? Apanya yang ditakdirkan untuk menjadi orang hebat? Saya seolah terkurung dalam rutinitas itu-itu saja. Pun tak lupa kurungan kemalasan yang melemahkan.

Kegiatan menulis jarang saya lakukan. Padahal di jalan ini lah impian saya gantungkan. Saya sadari betul, dengan menulis itulah eksistensi saya terbuktikan. Ini saja harus memaksa-maksa. Susah payah menghilangkan pola pikir *bagus-tidak*tulisan. Padahal menulis itu adalah jalan pengungkapan idealisme. prinsip-prinsip yang seharusnya kita tegakkan. Saya terlalu terkandangkan oleh belenggu pandangan orang lain.

Bismillah. Saya tak mau menjadi orang yang sekedar ge er. Saya harus keluar kandang. Segera. Ugh! Salah satunya, menjadikan blog ini sebagai rangkaian kalimat-kalimat hidup tersusun dalam letupan buah pikir. Tidak harusbagus. Karena itu bisa dilatih. Bahkan ya Tuhan, saat ini saya pun masih terganggu dengan suara-suara yang mengatakan jikalau struktur kalimat postingan saya ini tidak teratur dan fokus....

Ugh! Bismillah. Saya mau keluar dari belenggu.

Tidak ada komentar: