Kamis, 22 Januari 2009

Masih Tentang Palestina...


Debat TV one 21 Januari kira-kira pukul 20.00

Ada hal menarik yang membuat saya miris dalam debat episode ini. Pernyataan beliau yang 'terhormat' Hasibullah Satrawi yang mengatakan seolah HAMAS lah yang bersalah karena telah meluncurkan roket ke Israel dan berlindung di belakang warga sipil. Wallahi, sejak saat itu saya catat namanya dan saya berjanji akan mencari situs tentangnya dan memberikan komentar sekaligus kritik padanya.
Saya, yang hanya orang awam saja tahu bahwa Israel itu sudah berada di luar batas kemanusiaan bukan hanya pada agresi ngawur kali ini tapi juga pada hampir setiap waktu sejak direncanakannya pencaplokan tanah Palestina. Jadi kalau beliau yang katanya 'ahli' dan distatuskan sebagai pengamat timur tengah mengatakan kalau kami yang peduli ini hanya mengamati di saat kondisi perang saja dan oleh karenanya kami selalu menyalahkan Israel, saya merasa sangat sakit. Ya, sakit sekali. Sebegitu tak punya hatikah mereka yang dengan senang hati menjadi antek Israel? Bahkan dengan bertopeng islam moderat, islam liberal atau apalah.
yang nyata semua itu palsu. Ya, palsu.
Uang memang pada orang tertentu bisa membuat mata hati menjadi buta. Tapi apakah besok di dunia yang abadi kita akan membutuhkannya? Saya rasa tidak, kecuali uang yang dinafkahkan fii sabilillah...

Kamis, 15 Januari 2009

Palestina dan Kita!

Apa kabar? Rasanya sudah lama sekali saya tidak menulis satu huruf pun di blog sederhana ini. Yah, ujian semester telah lumayan membuat saya kewalahan--dan kecewa. Tapi tak apalah. Hal itu bukan masalah lagi sekarang.
Hmm...Sudah tiga minggu. Ya, kurang lebih tiga minggu terakhir ini kita menyaksikan sebuah drama tragedi tanpa akhir yang terjadi di Palestina. Sebuah negeri yang menurut saya sangat istimewa. Ia istimewa bukan hanya karena dulu para Nabi banyak yang lahir di sana. Palestina menjadi istimewa karena di sanalah, medan perjuangan sesungguhnya.
Enam puluh tahun saya kira bukan waktu yang sebentar untuk penjajahan yang sangat tidak tahu malu. Enam puluh tahun dan dunia yang katanya cinta perdamaian hanya diam saja. PBB yang katanya dibangun untuk perdamaian dunia pun bisu. Kalah oleh rezim Yahudi yang pengecut dan terlaknat.
Palestina. Membaca tentangnya selalu membuat saya merasa berdebar. Karena bukan hanya perebutan wilayah saja yang terjadi di sana, seperti kata televisi kita itu--bahkan sebenarnya pun bukan perebutan wilayah namun pertahanan wilayah dari pencaplokan oleh Israel yang tak tahu malu. Di sana, pertarungan eksistensi ideologi yang sesungguhnya. Perang antara kebenaran dan kebatilan. Perang antara dunia dengan Zionisme. Paham yang telah sukses membuat dunia ini porak poranda.
Palestina. Banyak orang yang menganggap kami yang selalu membahas tentangnya dan mencoba membantunya sebagai orang yang kurang kerjaan. Yah memang, Indonesia masih carut marut. Buat apa berpikir tentang Palestina. Tapi kalau kita lihat dalam berbagai aspek, kita memang sudah seharusnya mendukung para pejuangnya. Saya yakin, bangsa kita ini adalah bangsa yang tahu balas budi. Tak banyak orang tahu kalau dulu saat awal Indonesia merdeka Palestina lah yang paling mendukung kemerdekaan kita. Bahkan ada seorang jutawannya yang segera menginfakkan segala harta miliknya untuk perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Namun seolah hal ini telah dikaburkan oleh sejarah.
Kalau saja Palestina menang--dan saya sangat yakin hal itu akan terjadi karena memang sudah disebutkan dalam Al Quran, maka dunia ini akan sama sekali berubah menjadi dunia baru yang jauh lebih baik. Israel dan antek-anteknya, kita tahu mereka lah yang menyebabkan perekonomian dunia hancur dengan kapitalisme. Kalau mereka hancur, maka kapitalisme hancur. Dunia tidak perlu dibayang-bayangi penguasaan Yahudi atas sektor2 vital yang banyak menyengsarakan rakyat kecil. Kita jelas membutuhkan dunia baru yang makmur. Dunia di mana seorang yang membawa satu genggam emas kebingungan karena tak ada lagi orang yang mau menerima sedekahnya.
Maka menanglah Palestina! Hancurkan Israel!
Oya, ada satu hal lagi. Untuk Gus Dur yang mengatakan kalau HAMAS juga salah karena menembakkan roket ke Israel, buka matamu wahai anjing Zionisme! Buka hatimu wahai antek Yahudi! Salahkah kalau mereka membela diri dngan roket yang akan tampak kecil di samping senjata nuklir israel? Apa kita lupa dengan Muhammad Toha yang meledakkan dirinya di gudang mesiu Belanda? Bisakah Muhammad Toha dikatakan bersalah karena itu? Tidak. Jaga mulutmu atau Allah akan menghinakanmu!
Menanglah Palestina! Jayalah dunia! Allahuakbar!
--Maaf bila terlalu emosional--
Wasalam